Sabtu, 28 Januari 2023

MENULIS ITU MUDAH

Resume ke            : 9

Gelombang           : 28

Tanggal                 : 27 Januari 2023

Tema                     : Menulis Itu Mudah

Narasumber          : Prof. Dr. Ngainum Naim

Moderator            : Lely Suryani, S.Pd.SD


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Masih diberi kesempatan menghadiri pertemuan ke-9 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 28 ini. Tentunya materi pembelajaran malam ini tentang menulis. Pertemuan ini akan dipandu oleh Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD. Nasrasumber pertemuan malam ini adalah Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim dengan tema "Menulis itu Mudah". Waktu disudut kanan bawah laptop telah menandakan pertemuan akan dimulai. Tidak lama setelah saya melihat waktu Moderator hebat pun menyalami para serta yang sudah hadir di ruang pertemuan malam ini :

"Selamat malam bapak ibu hebat, Semoga semua selalu sehat, dapat belajar ilmu - ilmu bermanfaat baik di dunia maupun akhirat. Puji syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Tuhan Penguasa Alam Yang tidak pernah tidur siang dan malam. Sembah sujud dari hati yang paling dalam. Semoga dapat hidup bahagia dan terbebas dari dunia kelam. Aamiin2 ya Robbal 'alamin Yang terhormat Om Jay (Dr Wijaya Kusumah), selaku Founder yang selalu ramah. Yang terhormat para Narasumber hebat, yang selalu mencurahkan ilmu - ilmu pencerahan dan menjadi bekal sebagai penulis yang lebih bermartabat. Demikian juga para peserta pelatihan pada KBMN 28 yang selalu sabar, dan setia untuk selalu giat belajar"


Moderator pun  memperkenalkan diri, ternyata beliau pengganti modertor utama yang sedianya Ibu Hewiyah namun beliau ada acara yang sangat penting yang tidak dapat ditinggalkan. Bu Lely melanjutkan acara pembukaan ini dengan motivasi-motivasi untuk para peserta belajar menulis, salah satunya tentang komitmen dan konsisten dalam menulis. Komitmen dan konsisten menulis harus dipegang teguh oleh penulis jika ingin ada perubahan pada dirinya yaitu perubahan kearah positif tentunya.

Karena dipandang punya komitmen yang baik, Bu Lely pernah mendapat Ijin dari Om Jay untuk menulis biografi di cover buku Om Jay, yang pertama Buku "50 Tahun Lebih Dekat dengan Om Jay", yang kedua "Kisah Om Jay 50 Tahun menjadi Manusia.

Nah sangat berkaitan nih.. karena  dipandang punya komitmen dan  konsisten dalam menulis..
Maka Bu Lely mendapat IJIN untuk menulis Biografi Om Jay.



Baiklah pembaca setia nanti kita sama-sama telusuri dan mengunjungi blog Om Jay, karena berikutnya moderatorpun mulai memperkenalkan narasumber pada pertemuan ini dan membuka kegiatan belajar pada malam ini. Seperti biasa kegiatan dibuka dengan berdo'a yang dipimpin oleh moderator.

Tidak lama kemudian Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim narasumber kami memasuki ruang belajar. Prof. Nagainun mengawali pelajaran dengan pertanyaan pemantik. beliau tidak menjelaskan bahwa menulis itu mudah atau sulit tetapi bagaimana caranya bisa menulis. Kata beliau caranya satu yaitu dengan menulis, lalu pertanyaanya: "apa yang mau ditulis?" 

Untuk menginpirasi peserta sejenak kami diajak berkunjung ke Blog beliauπŸ‘‡

Tulisan ini hanya beberapa paragraf. Berkisah tentang suasana ramadhan di ALun-Alun Trenggalek tempat Prof.  tinggal. Setelah saya membaca tulisan belau di link tersebut saya memahami satu hal bahwa tulislah apa yang kita alami dan rasakan saat santai, dalam perjalanan atau apa saja diskripsikan itu walaupun hanya satu atau dua alinea.


Ini contoh lagi tentang kisah pertemuan Prof. Ngainun dengan seorang sahabat yang sebelumnya hanya dikenal di WA. Kalau ini tulisannya lumayan panjang. Intinya beliu ingin menyampaikan salah satu kunci menulis yang mudah (1) Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami. Jadi pengalaman hidup sehari-hari itu sumber tulisan yang subur. Kita akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan apa yang kita alami tinggal kita memilih aspek apa yang mau kita ceritakan. Jadi  apa yang kita alami sehari-hari. Tulis saja. Jangan takut salah atau jelek takutlah jika tidak menulis, tambah Prof. Ngainun Naim. 

Kunci ke (2): Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikiran secara bebas. Terus saja menulis, selesai menulis atau karena sudah habis yang mau ditulis, tinggalkan dulu simpan di komputer jangan dibaca dulu, cari suasana psikologis yang berbeda, Istilahnya ENDAPKAN DULU. Saat berbeda, misalnya nulisnya pagi, maka saat sore baru dibaca. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah jika ada typo, perbaiki. Sebelum mengunggah ke blog atau Kompasiana, sangat perlu dibaca ulang bisa sekali atau dua kali untuk meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kenapa? Karena tulisan kita adalah jejak kita.

 Ini saya kutip dari tulisan Prof. Dr. Ngainun Naim, "Menjadikan Literasi Sebagai Tradisi" mau tahu banyak klik link berikutπŸ‘¦πŸ‘‡
"Tradisi menulis tidak akan bisa terbangun secara kokoh tanpa tradisi membaca. Gagasan, ide, dan pemikiran untuk ditulis pada dasarnya lahir dari banyaknya bacaan. Tanpa membaca, tidak akan ada yang bisa ditulis. Pada titik inilah maka membaca dan menulis adalah rangkaian. Tradisi menulis akan mampu terawat secara baik manakala tradisi membaca juga terus dirawat".

Kunci ke (3) menulis tentang perjalanan. Ini juga jenis tulisan yang mudah dibuat. Jika Bapak Ibu rekreasi, tulis saja hal-hal yang Bapak Ibu alami. Itu mudah karena kita menjalaninya.

Berikut salah satu paragraf menarik jika anda membaca blog berikut: 
"Gelap mulai menyelimuti pantai. Hujan rintik mulai turun. Kami pun mengakhiri diskusi dan kembali ke Hotel Sahid T-More tempat kami menginap. Tubuh sudah lelah dan minta ditunaikan haknya.
Ini contoh catatan saya ke Kupang sebelum pandemi".

Narasumber melanjutkan ke kunci berikutnya,  yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu MENULIS SECARA NGEMIL. Sedikit demi sedikit setiap hari menulis beberapa jenis tulisan. Tidak banyak untuk blog atau Kompasiana, targetkan 3-5 paragraf. Untuk artikel jurnal, Prof. Ngainun menarget 1 paragraf. Itu target minimal. Itu yang beliau perjuangkan. Pagi menulis artikel jurnal 1 paragraf. Sampai di kantor  menulis untuk blog. Itulah empat kunci menulis menjadi mudah yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Ngainun Naim pada pertemuan ini, sesuai tema "Menulis itu Mudah". Narasumber mengakhiri penyampaian materi dan mempersilahkan kepada Ibu moderator untuk memberikan kesempatan peserta untuk bertanya diruang diskusi malam ini. 

Naah... pembaca setia berikut saya coba tuangkan beberapa pertanyaan dan jawaban yang berhasil saya rekam di ruang diskusi. Sebenarnya pertanyaan dan jawaban sangat buuanyaak sekali, sampai-sampai tidak ada kesempatan saya bertanya. Seitap saya ingin bertanya, sudah ada keluar pertanyaan yang sama. Maaf ya...πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ he he he he... ngelesss. Berikut ada beberapa saja untuk mewakili ratusan pertanyaanπŸ˜…πŸ˜‡πŸ˜…πŸ˜‡πŸ’ͺπŸ’ͺ

Pertanyaan:

"Mau tanya Bu, saya Dewi dari Seruyan Kalteng. Kadang banyak orang yang menganggap menulis itu susah dengan barbagai macam alasan, bagaimana caranya agar kita bisa memberikan keyakinan kpd mareka bahwa menulis itu sebenarnya tidak susah? Sehingga kita bisa mengajak orang2 disekitar kita juga menyukai literasi terutama menulis ini. Terimakasih. Tambahan pertanyaan Bu, apa ada contoh penulisan jurnal?πŸ™ Pertanyaan 1 Prof... πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†"

Jawaban :

"Baik. Pertanyaan menarik dari Bu Dewi di Kalteng. Saya sejauh ini berpikir terbalik. Saya mewajibkan diri saya terus menulis. Orang lain itu tidak saya paksa untuk menulis. Jika saya menjadi teladan, mereka akan terinspirasi dan mengikuti. Sejauh ini saya memiliki banyak sekali "murid" yang menulis setiap hari. Ya, setiap hari".

berikut adalah contoh penilisan jurnal yang diminta oleh Bu Dewi dari Kalteng.

Pertanyaan:

"Nama: Evridus Mangung- dari NTT P1. Menulislah hal-hal sederhana. Ini pernyataan yang keren dari narsum malam ini. Pertanyaannya adalah bagaimana cara untuk mengatasi hal-hal seperti kesulitan memulai menulis pada alinea awal. Sudah ada gagasan dalam kepala tetapi tidak tahu bagaimana menulisnya. Hal ini terjadi di awal-awal sebelum menulis pargaraf pertama dalam tulisan".

Jawaban :
"Kesulitan itu biasanya karena persoalan psikologis. Takut jelek, takut salah, dan seterusnya. Itu harus dilawan. Caranya pokoknya ya ditulis. Bisa dilihat dari blog saya. Saya selalu mengawali tulisan dengan prolog sederhana. Ini sebagai pintu masuk untuk paragraf demi paragraf berikutnya. Kata salah seorang penulis: cara melawan kesulitan adalah dengan melakukan".

Pertanyaan :
"Imro'atus Sholihah_MTsN 4 Jombang Jatim. Bagaimana agar menulis itu benar-benar mudah?"

Jawaban :
"Baik, langkah awalnya itu dipaksa. Ya, tidak ada yang benar-benar mudah dalam hidup ini. Saya bisa naik sepeda itu karena dipaksa. Ya, beberapa kali jatuh. Tapi sekarang benar-benar mudah. Ndak mikir.
Dulu saya berjalan saat kecil itu juga dipaksa oleh orang tua. Sekarang benar-benar mudah. Jadi jika menulis ingin benar-benar mudah, paksalah untuk menulis setiap hari. Lawan terbesar penulis adalah diri sendiri. Itu butuh perjuangan. Saya juga mengalaminya. Seiring perjalanan waktu, saya mengabaikan itu. Pokoknya saya menulis saja. Kualitas itu akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Tentu juga harus belajar tanpa henti. Saya sampai sekarang masih terus belajar, mencari informasi, menonton YouTube, membaca, dan terus menulis. Jadi teruslah menulis. Bagaimana kualitas bisa meningkat jika berhenti menulis?"

Salam Bahagia Bapak Ibu Penulis Hebat.

Ingat-ingat πŸ‘‡4 kunci agar mudah menulis :
(1) Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami.
(2) Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit.
(3) Menulis tentang perjalanan.
(4) Menulis secara ngemil. Sedikit demi sedikit.

Kamis, 26 Januari 2023

Komitmen Menulis di Blog

Resume ke            :
Gelombang           :28
Tanggal                 : 25 Januari 2023
Tema                     : Komitmen Menulis Di Bog
Nara Sumber         : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si
Moderator             : Sigit PN, SH

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Malam ini merupakan pertemuan  ke-8 KBMN PGRI gelombang 28. Pertemuan ini  ada perbedaaan. Pada pertemuan sebelumnya kami menerima meteri dari narasumber di ruangan WAG tapi pertemuan kali ini di ruang ZOOM dan Youtube. Pada pertemuan malam ini materi akan dibawakan oleh Drs. Dedi Dwitagama, M.Si dengan Moderator Sigit PN, SH dengan tema "Konsisten Menulis Di Blog". Bapak Dedi adalah seorang pendidik, trainer, penulis, motivator, dan blogger. 

        Bapak Dedi mengawali materinya dengan menceritakan pengalamannya tentang awal  beliau mengenal blog. Menurut beliau blog itu semacam jurnal yang dionlinekan.Target beliau malam hari ini mengispirasi peserta pelatihan untuk jadi produktif  yang konsisten  menulis di blog. Beliau menceritakan kisah inspiratif tentang mahasiswa yang menyukai profesor mengajar dengan alasan sepenuh hati, cara mengajar profesional, cara mengajar yang menyenangkan. Tetapi sangat disayangkan walaupun sang profesor sangat baik dalam mengajar tetapi beliau kalah saing, dan kalah ngetop dengan sandal jepit. Mengapa demikian? Karena sandal jepit banyak diposting mulai dari media sosial, salah satu blog sehingga begitu dicari digeogle maka akan muncul semua yang berkaitan dengan sandal jepit. Sedangkan nama profesor tidak ada di laman pencarian geogle karena beliau tidak pernah menulis maupun memposting apapun mengenai dirinya di media sosial khususnya blog. Bapak Edi mengingatkan tentang pribahsa gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Salah satu cara meninggalkan jejak adalah menulis di blog. Tulslah apapun yang menurut kita baik dan merupakan karya terbaik menurut kita. Suatu saat orang menemukan blok kita maka akan tersiar dan terbarukan karena kebermanfaatanya  walaupun kita sudah meninggal, blog tetap ada. Ciri-ciri orang hebat yang disampaikan oleh narasumber adalah produktif, apaun yang Jika punya ide maka tulislah, jika punya visi yang bagus maka kembangkan sehingga menjadi sukses. intinya kita harus mempunyai Vision, Efficiency, IdealisPercaya diri. Percaya diri itu sangat penting karena percaya diri bisa menjadi seperti helder untuk menyemangati diri sendiri. 

Dipaparkan sebanyak 3.31 juta guru tetapi hanya sedikit guru hebat. Apa penyebabnya? Bapak Dedi lanjut menjelaskan penyebabnya antara lain: Mayoritas tidak produktif satu, dua atau tiga tahun berturut-turut. Lebih suka mengerjakan yang minimalis, hanya senang pakai seragam, kerjakan tugas biasa lalu pulang, tak punya kreativitas, harimau mati saja meninggalkan belang, nah guru yang tak punya kreativitas mau apa?  Terlalu serius  dengan pekerjaan dan tidak punya waktu buat sendiri. Agar menjadi produktif dan menjadi kreatif abadikan ide-ide yang muncul agar tidak hilang di telan alam. salah satu tempat menulis yang epektif adalah di blog-blog pribadi dan media sosial lainnya. Beliau (narasumber) menceritakan banyak manfaat menulis di blog. Pertanyaannya adalah :

Bagaimana cara konsisten menulis di blog?

Tips agar kita konsisten menulis di blog yang  sampaikan Drs. Dedi Dwitagama, M.Si  pada malam hari ini adalah:

  1. Menentukan tujuan
  2. Fokus
  3. Membuat outline (ide, pikiran utama) secara online
  4. Mulai menulis
  5. Selesaikan/finish
  6. Publish
  7. Ikutlah komunitas
  8. Bacalah tulisan orang
  9. Berorganisasi
  10. Tentukan pilihan

Teruslah menulis di blog, tentang apa saja karena bila suatu saat orang menemukan tulisan kita dan bermanfaat untuk kehidupannya maka kita ditemukan sebagai orang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ingat Rasulullha bersabda " Kahirunnas anfa'uhum linnas artinya : sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain". Mungkin menurut kita yang kita tulis itu biasa-biasa tapi buat orang lain sangat bermanfaat. Sebuah botol bekas kita buang tetapi di tangan orang lain menjadi sebuah karya yang bernilai. 

Salam Literasi.πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Senin, 23 Januari 2023

Virus Writer's Block

 Resume ke         : 7

Gelombang         : 28

Tanggal               : 23 Januari 2023

Tema                    : Mengatasi Writer's Block

Narasumber          : Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr.

Moderator             : Raliyanti, S.Sos. M.Pd



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh...

Malam ini merupakan malam ke-7 daripada pertemuan KBMN PGRI 28 ini. Seperti biasa pertemuan di mulai sesuai jadwal yaitu pukul 19.00 WIB. Tetapi pertemuan ini ada perbedaan pada kegiatan awalnya. Sebelum kegiatan pembelajaran dipandu oleh moderator, pertemuan ini diawali dengan pengarahan oleh Founder KBMN PGRI yakni Dr. Wijaya Kusumah yang akrab disapa Omjay. Berikut kutipan kata pengantar beliau:

        "Tak terasa kita sudah memasuki hari ketujuh. Siapa yang fokus pasti akan lulus. Di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan. Namun sebaliknya di dalam kemudahan itu justru ada kesulitan. Kita sendiri yang menciptakan kesulitan demi kesulitan sehingga hidup menjadi terasa sulit Malam hari ini ada dua orang guru hebat Indonesia yang akan tampil membersamai bapak dan ibu semuanya Pertama ibu Raliyanti yang menjadi moderator dan ibu Ditta yang menjadi narasumber Siapkan resumenya dengan baik agar kelak bisa menjadi buku yang bermutu. Dari kumpulan tulisan di blog akan menjelma menjadi buku yang enak dibaca. Minta bantuan mentor dari tim solid Omjay bila bapak ibu mengalami kesulitan. Insya Allah mereka akan dengan senang hati membantu bapak dan ibu semuanya. Omjay berharap banyak peserta yang lulus di gelombang 28 ini karena mereka fokus dan membaca dengan seksama informasi yang ada dalam wa group ini. Tak ada penulis yang malas membaca. Ingatlah selalu mantra ajaib Omjay. Membaca lah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Banyak membaca akan membuat anda keliling dunia. Banyak ilmu dan pengetahuan anda dapatkan. Banyak pengalaman orang lain bisa anda tiru dan kemudian anda amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tepat pukul 19.00 wib kita akan mulai materinya. Perhatikan dengan seksama informasi yang disampaikan oleh narasumber. Insya Allah resume malam ini akan terus bertambah dan kami akan dengan senang hati membacanya. Jangan sedih ketika blog anda sepi dari komentar. Anda bisa japri Omjay dan tim solid untuk membaca dan memberikan komentar. Selamat belajar menulis di pertemuan ketujuh. Silahkan ibu moderator memimpin acara malam ini "

        Moderator masuk ruangan pertemuan sembari mengucapkan terimaksih kepada Omjay, dan mengucapkan salam dan menyapa para peserta yang sudah stay dari sebelum 19.00. WIB. Kegiatan diawali dengan berdo'a yang dipimpin oleh Ibu Raliyanti (moderator).     Moderator memperlenalkan diri. Bu Raliyanti merupakan salah satu Tim Solid Omjay. Beliau dulunya adalah perserta KBMN glombang 20 bersama Bapak Dail dan Ibu Helwiyah.

        Bu Rali memotivasi kami pesrta KBMN Gelombang 28 Dengan pengalaman belajar di KBMN 20. Beliau  rutin mengikuti kegiatan, mensupport diri utuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat kemudian akhirnya beliau pun dinyatakan lulus krn jumlah  resumenya sesuai kategori dan juga berhasil memiliki buku karya sendiri.

Buku pertama Bu Rali berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yang kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yang dimiliki baik fiksi mau pun nonfiksi.


Semua ini terwujud karena  punya mimpi, termotivasi karena komunitas ini dan mendapat support serta ilmu dari narasumber hebat yang ikhlas berbagi tanpa pamrih. Beliau berharap  yang belum punya buku nanti dapat segera menyusul, bisa punya buku karya sendiri. 

"Dan mungkin di grup ini juga sudah ada yang punya buku, semoga tetap terus berkarya dan jangan berhenti begitu saja", Tambah Bu Rali.


Bu Rali tidak berpanjang lebar lagi dan langsung memperkenalkan narasumber pada peretmuan ke-7 ini. Seorang guru dengan prestasi-prestasinya yang luar biasa Beliau adalah Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr. dengan menyemat Link Blog Pribadi narasumber agar peserta dapat mengunjungi dan mengenal lebih banyak tentang narasumber.

Bu Rali mempersilahkan Bu Ditta sebagai narasumber memasuki ruang belajar KBMN 28. Narasumber memasuki ruang diskusi sembari menyapa dan mengapresiasi semangat peserta karena jumlah yang menulis resume pada angkatan ini jauh lebih banyak dari angkatan sebelumnya, tulisannya juga bagus-bagus. Mudah mudahan pujian itu termasuk buat sayaπŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†.

Bu Ditta berbagi pengalaman dengan sharing link kompasiana agar dikunjungi peserta karena tulisannya berkaitan dengan tema malam ini.


Beliau juga sharing link blog dan sudah saya kunjungi.

https://dittawidyautami.blogspot.com/

        Ternyata Bu Ditta Widya Utami juga alumni kelas menulis yang kini bernama KBMN. Tepatnya alumni Gelombang Ke-7. Beliau terus memberikan motivasi  bahwa siapa pun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Tak bisa instan tentu diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lainnya. Bu Ditta sendiri sudah senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Lalu saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Atas arahan guru Bahasa Inggris beliau menulis diary dalam bahasa Inggris. Ketika SMA,  masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary Bu Ditta sempat berkomentar bahwa tulisannya sudah seperti novel. Rupanya kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekan  dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan dan meraih posisi kedua.

Di saat kuliah juga, menulis proposal bersama teman-teman dan  berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.

Awal masuk dunia kerja, bisa dibilang beliau  cukup vakum menulis. Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuat Bu ditta mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan. Hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau  mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7

Berawal dari arahan untuk membuat resume, Bu ditta kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. berhasil menjadi 1 di antara 9 orang (angkatan pertama tantangan Prof. Eko) yang bukunya terbit di penerbit mayor.

Karena terbiasa menulis juga,Bu Ditta bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan lulus. Saat ini sedang bertugas lagi di Angkatan 6.

Menurut Bu Ditta bahwa kita yang tergabung dalam grup ini tentu sepakat bahwa menulis memiliki banyak manfaat (disadari/tidak). Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Baiklah pembaca yang budiman kita kembali ke tema pada pertemuan ini, lalu apa kaitannya cerita Bu Ditta  dengan writer's block? Pertama, mari kita samakan persepsi bahwa aktivitas menulis itu maknanya luas. Sebagaimana dalam kisah di awal, ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dsb.

        Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll. Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block.  Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Karena  WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.


        Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak. Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa dikatakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan?

        Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:



Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. Misal ketika jadi penyebab.

            Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB. Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh. Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan  sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa teman  terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata.

        Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB. Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis. Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas. Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya. Yuk, dicoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya. Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai? So, ayooo semangattt menulisss.

Salam Literasi: 

 Virus Writer's Block  mudah diobati, tergantung seberapa cepat kita menyadari penyebab dan mengatasinya.


Jumat, 20 Januari 2023

SANG PENANTANG MENULIS BUKU MAYOR


Resume ke            : 6

Gelombang           : 28

Tanggal                 : 20 Januari 2023

Tema                     : Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Narasumber           : Prof. Richardus Eko Indrajit

Moderator              : Aam Nurhasanah, S.Pd


 Malam ini merupakan malam ke-6 pertemuan KBMN PGRI Gelombang 28. Pada pertemuan ini Kelas dipandu oleh Moderator hebat dan terkenal di dunia  menulis (Bu Aam Nurhasanah, S.Pd ). Beliau jadi narasumber KBMN 28 pada pertemuan ke-3 dengan tema "Gali Potensi Ukir Prestasi. Pada pertemuan ke-3 itu beliau diperkenalkan oleh moderator bahwa Bu Aam adalah salah satu perserta yang  berhasil menjadi penulis penerbit mayor, dalam tantangan menulis 1 minggu bersama Prof Richardus Eko Indrajit alias prof ekoji.  Buku bu Aam telah berpose manja  di gramedia di seluruh indonesia, keren kan. Nah pertemuan ke-6 ini sangat luar biasa karena akan duet maut antara murid dan guru penulis buku mayor dalam Tema "Penulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu".

Moderator mulai menyapa seluruh peserta dalam ruang diskusi dengan hangat dan semangat dan mempersilahkan narasumber memasuki ruangan diskusi maya karena waktu sudah 21.05 WITA, sesuai jadwal pelajaran yang telah ditetapkan. 
Prof. Richardus Eko Indrajit yang akrab disapa Prof. Ekoji pun masuk dan menyapa seluruh peserta:
 "Selamat malam teman-teman tercinta. Semoga semua dalam keadaaan sehat. Saya yakin teman2 sudah mendengarkan banyak cerita dari teman-teman guru penulis yang hebat-hebat. Bu Aam adalah salah satu penulis yang hebat dan mandiri (ini bukan pesan sponsor, tapi kenyataan, he... he... he...)". 

Prof. Ekoji bukan orang biasa dalam menulis buku mayor tapi luar biasa.  Prof. Ekoji mengawali materi pertemuan ini dengan sharing pengalaman menjadi penulis dari buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Hingga saat ini karya beliau kurang lebih 121 buku mayor semenjak selesai kuliah. Kalau artikel belaiu sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Prof Ekoji menuturkan hobi menulis semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar, namun tulisan pertama baru diterbitkan majalah ketika duduk di bangku SMP. Prof. Ekoji senang menulis dengan niat berbagi ide,  pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain, lama-lama jadi ketagihan menulis. Semakin banyak membaca karya orang lain semakin tinggi keinginan untuk menulis.

Buku Mayor pertama  Prof. Ekoji yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertama  isinya adalah BUNGA RAMPAI. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu. Prof. Eko sendiri tidak menduga ketika begitu banyak orang yeng membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.


Hal lain yang membuat motivasi Prof Ekoji lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk  mengucapkan terima kasih atas buku yang beliau buat. Tentu saja hal tersebut membuat beliau bangga karena merasa hidup  berguna untuk orang lain.

Ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, Prof Ekoji  memutuskan untuk menjadi youtuber, Setiap hari Prof Ekoji  membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional). Prof. Eko  membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.

Pertama kali Prof. Ekoji   diundang Dr. Wijaya Kusumah yang akrab disapa Om Jay Founder KBMN untuk mengajar guru menulis. Prof. Ekoji bereksperimen  membuat cahnel youtube dengan alamat EKOJI CHANEL. Tugas guru adalah menuliskan apapun yang diomongin oleh Prof. Eko di youtube tersebut. setelah itu diberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten. Alhasil, dari 30 guru yang  berniat bergabung , 19 buku diterbitkan. Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ. Hingga saat ini  sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.

Setelah Prof. menceritakan perjalanan menulis beliau mulai semenjak bangku SD hingga menjadi pembimbing buat guru menulis hingga ratusan buku yang berhasil terbit, beliau muali MENANTANG  peserta di ruang belajar KBMN PGRI Gelombang 28 pertemuan ke-6 untuk gabung di kelas belajar menulis buku mayor yang dibimbing langsung Oleh Prof. Ekoji. Pada tantangan kali ini agak berbeda modelnya dimana peserta akan dihadapkan pada SEBUAH TEMA yang dibagikan oleh Prof.  sendiri yang akan dikembangkan oleh peserta hingga menjadi buku.

Luar biasa Prof. Ekoji memasang target untuk angkatan 28 bahwa buku-buku sudah masuk penerbit untuk diakurasi SEBELUM Idul Fitri. Dari pernyataan Target itu saya jadi termotivasi untuk ikutan daftar kelas BELAJAR MENULIS BUKU MAYOR, dengan harapan BISA MENULIS bukan sekedar mengetahui cara menulis. 

Satu kalimat yang menginspirasi dari Prof. Ekoji .... lagi:
"Kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkaan mayor, anda harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR.
Jadi kita menulis BUKAN UNTUK DIRI SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN".
 
Berikut Judul-judul buku mayor Prof. Ekoji : 
Classroom Design and Management
Community Based Learning
Computer-Based Assessment
Competency-Based Learning
Computer-Adaptive Assessment
The 21st Century Learning Skills

Lagi-lagi kutipan yang menginpirasi pesrta yang hadir hadir Prof. Richardus Eko Indrajit :
"Tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.
Makannya dulu kalau bu Aam masih ingat, saya lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau saya terbalik, langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan saya, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.

Carilah judul yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya.
Tidak ada aturan mengenai hal ini. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita.
Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
 Isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke anda semua. Sehingga saya tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi saya mengajak teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor.
Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar TAHU CARANYA NULIS BUKU.
Motivasi selalu dimulai dari mimpi. Bu Aam berhasil menulis banyak buku karena punya MIMPI bisa melihat namanya di toko buku Gramedia. Tanpa mimpi, tak akan ada motivasi. Seperti kata Laskar Pelangi: "Mimpi... adalah kunci...."

"Practice makes perfect". Latihan adalah kuncinya.

SALAM LITERASI. 

AYOOO... BUKAN HANYA  TAHU CARANYA MENULIS BUKU TAPI BISA MELAKUKANNYA

Kamis, 19 Januari 2023

Blog Sebagai Media Pembelajaran

 Resume Ke-5

Gelombang 28

Tanggal, 18 Januari 2023

Tema : Blog sebagai Media Pembelajaran

Narasumber : Dail Ma'ruf, M.Pd

Moderator : Purbaniasita KS, S.Pd



Malam ini Rabu 18 Januari 2023 pertemuan ke-5 pada KBMN PGRI 28 dengan tema "Blog Sebagai Media Pembelajaran". Oleh narasumber Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd dengan moderator Ibu Purbaniasita KS, S.Pd. Membaca tema malam ini saya membayangkan bagaimana membuat media pembelejaran dengan blog. Rasa ingin tahu saya semakin meningkat karena ini akan menjadi kreatifitas baru buat saya sebagai guru. Memiliki blog pribadi,  baru setelah saya bergabung di KBMN PGRI ini. Saya merasa bahwa materi di pertemuan kali ini tidak kalah menariknya dengan pertemuan sebelumnya. Di sekolah dan gugus tempat saya bertugas belum ada rekan-rekan guru yang menggunakan blog sebagai media pembelajaran selama ini. Saya berharap setelah  pertemuan ini  mampu merancang media pembelajaran di blog pribadi saya dan ini akan menjadi inovasi baru buat saya dan mungkin rekan-rekan guru di sekolah bahkan wilayah tempat saya bertugas. Baiklah pengunjung dan pembaca setia blog "Nasrullah menulis" yoook... ikuti saya teruss... karena berikut akan saya sampaikan resume pertemuan ke-5 dengan narasumber hebat Pak Dail Ma'ruf, M.Pd. Pada pertemuan ini akan dijelaskan tentang blog, jenis-jenis blog, manfaat blog di dunia pendidikan, cara membuat blog sebagai media pembelajaran, serta contoh-contoh media pembelajaran yang disajikan melalui blog pribadi.

Pertama-tama moderator memulai sesi pertama yakni pembukaan Sebagai ucapan selamat datang pada seluruh peserta KBMN PGRI 28, dengan Pantun :

Pagi hari makan kelapa
Rasanya enak bikin tertawa
Kita disini telah berjumpa
Untuk acara yang istimewa

Sambil menunggu pemateri kita yang luar biasa, saya tambah lagi pantunnya 

Wanita jelita menjadi biduan
Bingung sejenak cari alamat
Selamat datang tuan dan puan
Semoga acara ini membawa manfaat

Sang narasumberpun tiba di ruang pertemuan sembari mengucapkan salam dan menyapa seluruh peserta yang hadir dengan hangat dan semangat yang luar biasa.
"Bapak ibu yang luar biasa, materi kita malam ini adalah Blog sebagai media pembelajaran"

Penyajian materi diawali dengan pertanyaan pemantik :
Apa sih blog itu? 
Kegunaannya untuk apa? 
Apakah bisa blog digunakan sebagai media pembelajaran?

Dail Ma'ruf, M.Pd  adalah alumni KBMN PGRI gelombang 20
diceritakan bahwa beliau (narasumber) pada waktu gabung di KBMN 20  1,5 tahun yang lalu belum punya Blog, tapi bermodal semangat ingin ikut KBMN selama 2,5 bulan atau 30 materi beliau langsung japri Om Jay, pendiri KBMN, minta arahan bagaimana cara buat Blog. Rupanya pengalaman itu diseritakan agar peserta seperti saya yang baru mengenal blog tidak merasa minder dan selalu optimis dan berproses, ingat pepatah yang mengatakan MAN JADDA WAJADA-- atau THERE ARE A WANT THERE ARE A WAY.

 Balik lagi ke materi bahwa Blog sama dengan medsos lainnya seperti FB, IG, Email , Tiktok, dan You Tube bisa kita gunakan untuk hal positif dan manfaat, diantaranya bagi guru, bisa dijadikan media pembelajaran yang efektif. Kata β€œblog” berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali pada 1998 oleh Jhon Barger. Website yang bersifat pribadi dan sering diperbarui dari waktu ke waktu. 
Dengan kata lain, blog adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan hal-hal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarknnya pada komunitas global.





Setelah kita mengenal berbagai jenis blog maka pertanyaannya yang kita punya blog jenis apa ya?

4. blog bertopik  misalnya khusus kuliner, atau Wisata
5. Blog Kesehatan saja misal yang di buat ahli Medis, Hallo dok, dll
6. Blog politik , ini banyak jelang 2024 dan tujuannya ya mengiklankan dirinya atau jagoannya ke Publik supaya dapat dukungan atau suara

7. Blog Perjalanan, misal pas kemaren bu sita ke jakarta bareng bu Widya ke Kopdar, maka buat blog perjalanan, nanti kl ada Kopdar Jogja 2023, buat lagi,  jalan kemana saja di tayang di blog

8. Blog Riset , biasanya dimiliki pihak kampus atau lembaga penelitian lainnya, saya pernah kerja di LP3ES slipi. Seru Riset dan Bukunya Kren dan mantap. Majalah Prisma namanya

9. Blog Hukum di buat para ahli hukum, Pengacara jaksa dan Hakim atau Polisi
[ditujukan untuk sosialisasi aturan hukum atau advokasi
10. Blog Media artinya Blog berita. Memberitakan apa saja yang diliput wartawannya
11. Blog Agama : berisi masalah agama dan solusi dari penulis atau tokoh agama, bsa juga buka rubrik tanya jawab

12. Blog Bisnis, apapun bisnis kita maka diupoload di Blog detilnya, lalu link di kirim ke orang yang kita harapkan akan berminat . Bisa juga ke grup yang potensial banyak anggotanya
termasuk KBMN ini banyak diminati para pengiklan yang bisnis

1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru Artinya, kreativitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog, seperi kreativitas dalam menulis, maupun karya-karya lainnya.





Manfaat blog dalam pendidikan bisa sebagai rumah belajar bagi guru, media meringankan beban bagi guru,  bisa jadi media meningkatkan minat belajar murid, bisa berteman dengan semua manusia dimana saja, dan sebagai media silaturahmi seperti kompasiana. pembacanya ada di semua benua. 

Bagaimana agar blog diminati anak murid?
Kalau mau Blognya diminati anak murid maka buat konten yang mereka butuhkan. Misalnya jelang materi yang akan bapak sampaikan pekan depan, maka buat judul : Kiat dapat nilai 100 materi Bab 2 pelajaran ....
Nah bapak bisa sisipkan materi tertulis, You Tube Bikinan bapak atau bikinan orang, dan Soal serta jawabannya. Bilang di pesan akhir :  Murid yang buka baca dan komentar akan dapat tambahan nilai
intinya kalau itu menarik dan manfaat akan dikunjungi.

Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban yang berhasil saya copas dari ruang diskusi :

Blog tak seperti WA dan FB atau IG, mungkin ke depan bisa saja jadi belum bisa lihat siapa saja kontak atau teman blog kita

Selamat malam , perkenalkan saya Wahyu dari Semarang ,saya mau bertanya : 
1. Apakah 1 orang bisa membuat blogg lebih dari satu ?
2. Bagaimana cara mengenalkan blogg agar dapat dikunjungi pembaca tanpa promosi ? 

Jawaban : 
Terimakasih .  bu Wahyu dari Semarang.
Bisa kita punya banyak Blog, modalnya bikin alamat email,   saya ada 3 ada yang pribadi dailmaruf, ada dailyasalam, dan ada blog kompasiana tahun ini mau nambah 3 lagi

Assalamu'alaikum 
Saya Milma _Seluma 
Bagaimana menjadikan blog bisa menghasilkan uang? Bisakah blog gratisan menghasilkan uang...
Bagi tipsnya Om Damar
Terima kasih

Jawaban 
hhaha-- iya Mba Milna ,  kl Blog Gratisan bisa juga hasilkan uang, karena blog kan Medsos juga. Bedanya ia permanen data postingan kita aman tersimpan di awan maka buatlah dengan sehebat dan semenarik mungkin upayakan teman suruh testimoni tentang yang kita promosikan 3-5 orang menyatakan bahwa bagus, rekomended dll.... biasanya pembaca akan terpengaruh dan pesan kalau Blog Edge yang akan masuk iklan. Saya juga belum berhasil karena viewernya harus minimal 10.000/bulan
Tipsnya: kepoin Bloger yang sudah hasikan banyak uang, cari tutorial  tips hasilkan uang dari blog.


Pertanyaan :
Nama : Nurmiati
Asal Sekolah : SMP N 2 Kaloran, Temanggung
Pertanyaan :
1. Seberapa penting kita menggunakan blog berbayar? 
2. Kapan kita memilih untuk mempunyai blog berbayar?


Jawaban :
1. JIka Ibu mau yakinkan akan jadi Bloger profesional seperti Om Jay dan pak Dedi Dwitagama guru       Om jay maka sebelum tentukan pilih blog berbayar coba konsul ke Om jay dan pak Dedi atau om            Brian
2. Kapan saja ibu mau, makin cepat makin bagus, karena kalau kita bayar akan  rajin nulis isi blog,              sayang kalaul tak nulis,
Bagaimana cara menjaga konsistensi menulis?
1. kita niatkan nulis itu ibadah semoga tulisan yang dibuat manfaat bagi pembaca
2. ikhlaskan mau yang baca  dan komen banyak atau sedikait--- jangan berhenti
3. yakinlah bahwa dengan menulis setiap hari, maka tiap tahun akan bisa terbitkan  1 buku
karena dari 1 januari 2023 ke Des 2023 akan ada 365 halaman minimal itu buku yang lumayan tebal
baiknya di blog supaya kalau  laptop rusak aman ada di awan

Narasumber mengingatkan perserta di ruang diskusi tentang mantra ajaib  om jay :" Menulislah setiap hari , lihat apa yang terjadi?" Jika konsisten menulis setiap hari maka dalam satu tahun akan menjadi sebuah buku yang lumayan tebal sebayak hari dalam satu tahun.


Baiklah teman-teman mungkin itu dulu yang dapat saya rangkum dalam pertemuan ke-5 ini moga bermanfaat, Jika belum jelas dan masih banyak pertanyaan terkait cara membuat media pembelajaran dengan  blog silahkan kunjungi blog Dail Makruf, M.Pd

Salan Litarasi...
Selamat mencoba... Jadikan blog sebagai media pembelajaran.

Selasa, 17 Januari 2023

Menulis dari Karya Ilmiah



Resume Ke -4
Gelombang Ke-28
Tanggal 16 Januari 2023
Tema : Menulis Dari Karya Ilmiah
Narasumber : Eko Daryono, S.Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd





Asslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah Saya Ucapkan Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa,  karena  telah diberi kesehatan, Kekuatan serta kesempatan mengikuti Kelas  Belajar Menulis Nusantara Gelombang ke-28 pertemuan ke-4. Senin malam ini saya akan belajar dengan Narasumber yang berbeda lagi, sudah empat pertemuan dan empat narasumber hebat diantaranya Dr. Wijaya Kusumah (peretmuan 1), Dra. Sri Sugiastuti M.Pd. (pertemuan 2), Aam Nurhasanah  S.Pd, (pertemuan 3), Eko Daryono, S.Pd (pertemuan 4). Kewajiban peserta adalah menyelsaikan 30 pertemuan berarti ada 26 narasumber hebat akan menemani kami (peserta) diruang diskusi KBMN G 28 ini hingga akhir. 

Baiklah sahabat  literasi  malam  ini saya akan berbagi hasil menyimak di ruang pertemuan  kelas belajara menulis bersama narasumeber hebat Bapak Eko Daryono, S.Pd dan moderator Cantik Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Bu Nur Dwi Yanti, S.Pd selaku moderator mulai membuka pertemuan dengan mengapresiasi semangat peserta KBMN 28 dalam menyampaikan resume pelatihan menunjukkan minat dan motivasi yang luar biasa dalam kegiatan menulis.  Beliau (moderator) teringat salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell , menggambarkan passion sebagai β€œthe fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah β€œkeharusan” menjadi β€œkemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya. Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. Namun sayangnya terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari  dan di perpustakaan dan terkadang terlupakan.

Sesuai dengan isi tema pada pertemuan ini  akan menjadikan karya ilmiah menjadi sebuah buku. Menulis Buku dari Karya Ilmiah yang akan disampaikan oleh Narasumber  yang hebat Bapak Eko Daryono, S.Pd. Pertemuan ini seperti pertemuan sebelumnya dibagi menjadi dua sesi, pertama sesi materi ke dua sesi tanya jawab

Sekilas kita mengenal Bapak Eko Daryono, S.Pd yang akrab dipanggil Mr. Yons sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa. Pengajar kursus PKBM (1998-2000), Tata usaha Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan (1999-2000), Pengelola percetakan Prima Media (1998-2004), Dewan redaksi jurnal ilmiah Cakrawala (Karanganyar), Ganeca dan Rajawali (Sukoharjo), dan Profesi (Klaten) (2010-2014). Adapun Prestasi yang pernah diraih adalah  Juara I Lomba Penulisan Karya Ilmiah Tingkat Kabupaten (2008), Juara II Lomba Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten (2009). Pengalaman sebagai Narasumber Menulis via Wa Group sebelumnya Kelas Menulis Buku Inspirasi (NTT),  Kelas Penulis Cilik Surabaya, Kelas Menulis Rumah Produktif Indonesia (NTT), Kelas Menulis GEMA AGUPENA, Kelas Menulis Writing Is My Passion - PMA Istikhamah. Karya-karya yang telah ditulis baik solo maupun antologi Kesejarahan (14 buku), Budaya Lokal (10 buku), Penelitian Ilmiah (2 Karya), Antologi (4 buku)



Mr. Yons menyapa  rekan-rekan narasumber hebat serta kepada seluruh perserta  yang telah hadir di group ini.  Juga ucapan terimakasih beliu kepada IGTIK PGRI, founder KBMN PGRI, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. atas undangan untuk menjadi salah salah satu narasumber malam ini. Mr. Yons Juga menaruh harapan besar kepada semua  yang berada di group ini agar meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk menerbitkan buku khususnya solo karier. Kilas balik ke kelas Omjay, ternyata Mr. Yons  juga bagian dari Akademinya Omjay. Kebetulan  berada di Angkatan ke-12.

Narasumber mulai membahas tentang  Tema.  Tema sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi

KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Apa sajakah yang termasuk KTI ?

Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku
KTI Nonbuku antara lain :
  • KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
  • KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
  • KTI berupa ulasan atau resensi

KTI Buku :
  • Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
  • Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
  • Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas

Bagaimana struktur penulisan KTI ?

Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

Apa sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku ?


Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI

Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.

Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku ?

Memodifikasi Judul
        Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh buku konversi dari hasil penelitian Mr. Yons :



Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

        KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

Modifikasi Bab I
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku.

Pada konversi PTK yang dibuat Mr. Yons,  pendahuluan dirubah dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II



Susunan bab dan sub bab di atas dirubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :
Modifikasi Bab III

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya

Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan
Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya. Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3. Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan sebagai contohnya berikut ini :
Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan

Modifikasi Bab IV
        Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV. Dalam contoh yang diberikan, Bab IV STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK. Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung. Mr. Yons pernah mengedit buku hasil lomba Dharma Wanita SMK se Provinsi Jawa Timur. Foto-fotonya full karena memang berisi cara membuat kerajinan, makanan.

Modifikasi Bab V
        Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan.Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah. 

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?

        Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya. Kedua , menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan
Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis. Keempat, modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

Ternyata materi menulis dari karya ilmiah ini cukup banyak, saya perlu banyak belajar lagi dan membaca buku-buku Pak Eko Daryono, S.Pd yang akrab dipanggil Mr. Yons oleh moderator pada pertemuan ini. Mudah mudahan resume pertemuan ke-4 ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

SALAM LITERASI πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
 

Featured Post

ANBK SDN GONTAR BARU

 Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 Tanggal 31 Oktober 2024 merupakan hari ke-2 pelaksanaan ANBK di SDN Gontar Baru Kecamatan Al...