Perencanaan Berbasis Data (PBD) SDN Gontar Baru
Sekolah Dasar Negeri 3 Gontar Kecamatan Alas Barat
telah berubah menjadi SDN Gontar Baru pada tanggal 9 Agustus 2024 berdasarkan
SK Bupati Nomor 1261 Tahun 2024 Tentang perubahan satuan pendidikan di
Kabupaten Sumbawa.
SDN Gontar Baru terletak di Desa Gontar Baru Kecamatan
Alas Barat. Desa Gontar Baru merupakan daerah pesisir bagian utara kecamatan
Alas Barat. Walaupun di daerah pesisir, mata pencaharian orang tua murid 80 %
Petani sawah dan peternak, sisanya nelayan. Murid per-tanggal 05 Oktober 2024
update dapodik berjumlah 172 orang yang terbagi dalam 7 rombel. Jumlah GTK 18
orang yang terdiri dari 9 ASN dan 9 GTT/PTT. Latar
belakang Sosial dan budaya yang cenderung beragam, peserta didik juga memiliki
latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian
orang tua merupakan pendatang yang mencari nafkah dan berasal dari luar daerah yang mayoritas suku sasak.
Selain itu, minat bakat peserta didik juga sangat beragam. Berdasarkan
perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar
Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN Gontar Baru. Karakteristik
peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama
agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan.
Bapak Ibu guru hebat, sudah menjadi tugas dan tanggung
jawab kita untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh UUD 1945.
Untuk mewujudkan suatu tujuan pendidikan tertentu maka sangat diperlukan sebuah
perencanaan berlandaskan data akurat yang diperoleh dari sumber data utama
maupun tambahan yang dimiliki sekolah.
Perencanaan yang dimaksud haruslah selaras dengan
kodrat keadaan murid atau satuan pendidikan itu sendiri. Sejalan dengan maksud pendidikan menurut KHD yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya. Pemikiran
ini membawa kita pada pemahaman bahwa siswa pada sekolah kita kelak adalah merupakan cikal bakal
pembentuk masyarakat dengan segenap peradaban dan kebudayaannya. Maka
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah unsur pembentuk kebudayaan itu
sendiri.
II.
Isi dan Pembahasan
Bapak Ibu
guru hebat berikut saya paparkan langkah-langkah yang kami lakukan dalam
Perencanaan Berbasis Data (PBD) di SDN Gontar Baru :
A.
Memahami Perencanaan Berbasis Data (PBD)
PBD adalah proses pengambilan
keputusan yang didasarkan pada data yang relevan dan terkini. Dalam konteks
pendidikan, PBD memungkinkan kita untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
sekolah, sehingga dapat menyusun program perbaikan yang lebih efektif.
B.
Langkah-langkah Membuat PBD
- Pengumpulan Data:
o
Rapor Pendidikan: Melakukan analisis mendalam terhadap data rapor, termasuk capaian siswa
dalam berbagai mata pelajaran, minat dan bakat siswa, serta kendala
pembelajaran yang sering dihadapi.
o
Hasil Refleksi Warga Sekolah: Melalui survei, refleksi mingguan, atau wawancara, mengumpulkan masukan
dari guru, siswa, orang tua, terkait kondisi sekolah, proses pembelajaran, dan
kendala yang dihadapi.
o
Masukan Pihak Pemangku Kepentingan: melibatkan komite sekolah, dinas pendidikan, dan masyarakat sekitar untuk
mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang kebutuhan sekolah.
- Analisis Data:
o
Identifikasi Pola: Cari pola atau tren dari data yang telah dikumpulkan. Misalnya, apakah ada
penurunan prestasi pada mata pelajaran tertentu, atau apakah ada kelas yang
secara konsisten menunjukkan hasil yang lebih baik?
o
Tentukan Akar Masalah: Setelah mengidentifikasi pola, coba cari tahu apa penyebab utama dari
masalah yang ditemukan. Apakah karena kurangnya sumber daya, metode
pembelajaran yang kurang efektif, atau faktor eksternal lainnya?
- Perumusan Tujuan:
o
Tetapkan
Tujuan yang Specific/Spesifik, Measurable/Terukur, Achievable/Realistis, Relevant/Relevan, dan Time-bound/Berjangka Waktu (SMART): Misalnya, "Meningkatkan rata-rata nilai matematika siswa kelas 5
sebesar 15% dalam waktu 6 bulan."
- Perencanaan Strategi:
o
Pilih Strategi yang Tepat: Berdasarkan analisis data dan tujuan yang telah ditetapkan, pilih strategi
yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, mengadakan
pelatihan bagi guru, mengembangkan materi pembelajaran yang lebih menarik, atau
meningkatkan interaksi antara guru dan siswa.
- Implementasi:
o
Lakukan Program yang Telah Dirancang: Pastikan semua pihak terlibat dalam pelaksanaan program.
o
Monitoring dan Evaluasi: Lakukan pemantauan secara berkala untuk melihat sejauh mana program
berjalan sesuai rencana. Evaluasi hasil secara berkala untuk mengetahui apakah
strategi yang dipilih efektif atau perlu dilakukan penyesuaian.
C.
Tantangan dalam PBD dan Upaya Penyelesaiannya
- Kurangnya Kompetensi dalam
Analisis Data:
o
Solusi: Adakan pelatihan bagi guru dan staf terkait analisis data, atau melibatkan
tenaga yang lebih berkompeten misalnya dari Dinas Dikbud dan BPMP NTB
- Perubahan yang Terlalu Cepat:
o
Solusi: Merencanakan PBD secara fleksibel dan siap untuk melakukan penyesuaian
jika diperlukan.
- Resistensi Perubahan:
o
Solusi: Lakukan sosialisasi secara intensif, berikan pelatihan yang memadai, dan
libatkan semua pihak dalam proses pengambilan keputusan.
D.
Perencanaan Berbasis
Data (PBD) SDN Gontar Baru
Bedasarkan analisa dari data utama yaitu Raport Pendidikan Tahun Pelajaran
2023/2024, SDN Gontar Baru memperoleh rekomnedasi prioritas yaitu masih kurang
pada kemampuan Literasi dan Numerasi. Dari akar permasalahan yang kami dapatkan
maka kami menyepakati Rencana Kerja Tahunan dan mengkatagorikan kegiatan yang
perlu anggaran untuk dilanjutkan menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS). Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Selain Perencanaan yang di peroleh berdasarkan data utama di atas, SDN
Gontar Baru memiliki Program Penguatan Literasi Sekolah untuk mendukung
pencapaian peningkatan kemampuan literasi sekolah dalam satu tahun ke depan.
Program ini diperoleh dari sumber data tanbahan anatara lain masukan dan saran
dari Pengawas Pembina saat melakukan pendampingan berkala ke sekolah. Sumber
data tambahan berikutnya adalah hasil diskusi dari komunitas belajar internal
sekolah. Berikut Program penguatan litersi SDN Gontar Baru:
1.
Sudut Baca Kelas
Deskripsi: Setiap kelas memiliki sudut khusus yang dilengkapi dengan berbagai jenis
buku bacaan menarik, mulai dari cerita anak, komik, hingga buku pengetahuan.
Pelaksanaan: Siswa dapat membaca buku-buku tersebut secara bebas sebelum atau sesudah
pembelajaran. Guru dapat memberikan waktu khusus untuk membaca bersama di pojok
baca.
Tujuan: Membudayakan kebiasaan membaca sejak dini dan memberikan akses mudah
terhadap buku bacaan.
2.
Bincang Buku Mingguan (BBM)
Deskripsi: Setiap minggu, diadakan sesi diskusi tentang buku yang telah dibaca oleh
siswa.
Pelaksanaan: Guru atau perwakilan siswa dapat memulai diskusi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan menarik seputar isi buku.
Tujuan: Meningkatkan kemampuan menganalisis, berpendapat, dan berkomunikasi secara
efektif.
3.
Lomba Menulis Kreatif
Deskripsi: Sekolah menyelenggarakan lomba menulis cerita pendek, puisi, atau artikel
dengan tema-tema yang beragam.
Pelaksanaan: Lomba dapat diadakan secara berkala dan melibatkan seluruh siswa. Karya
terbaik akan diumumkan dan diberikan penghargaan.
Tujuan: Merangsang kreativitas siswa dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan
melalui tulisan.
4.
Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah
Deskripsi: Murid mengadakan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah.
Pelaksanaan: Perpustakaan sekolah dilengkapi dengan berbagai koleksi buku, majalah, dan
media pembelajaran lainnya. Siswa dapat memilih dan meminjam buku yang ingin
dibaca.
Tujuan: Memperkenalkan siswa pada kekayaan informasi yang terdapat di perpustakaan
dan membiasakan mereka untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
5.
Duta Literasi Sekolah
Deskripsi: Sekolah memilih beberapa siswa berprestasi sebagai duta literasi.
Pelaksanaan: Duta literasi memiliki tugas untuk mempromosikan kegiatan literasi di
sekolah, seperti mengorganisir lomba membaca, membuat poster bacaan, atau
menjadi narasumber dalam kegiatan literasi.
Tujuan: Memberikan contoh yang baik bagi siswa lain dan meningkatkan kesadaran
akan pentingnya literasi.
E. Pengalaman
Berharga yang diperoleh dalam proses Perencanaan Berbasis Data.
Selama proses menganalisa data, menarik kesimpulan hingga
menjadi sebuah perencanaan, baik yang diperoleh dari data utama rapor
pendidikan maupun sumber data tambahan yang dimililki sekolah, seluruh warga
sekolah memperoleh pengalaman berharga antara lain:
1. Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Masalah:
a.
Identifikasi Masalah yang Akurat: Data memungkinkan kita menggali jauh ke dalam akar masalah yang seringkali
tersembunyi di balik permukaan. Dengan demikian, solusi yang dihasilkan menjadi
lebih tepat sasaran.
b.
Prioritas yang Jelas: Data membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang paling mendesak dan
berdampak signifikan, sehingga kita dapat mengalokasikan sumber daya secara
efektif.
2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Objektif:
a.
Minimisasi Bias: Data memberikan dasar yang objektif untuk pengambilan keputusan,
mengurangi pengaruh opini pribadi atau asumsi yang tidak berdasar.
b.
Peningkatan Akurasi: Keputusan yang diambil berdasarkan data cenderung lebih akurat dan
memiliki probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi.
3. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas:
a.
Optimalisasi Sumber Daya: Dengan memahami kebutuhan yang sebenarnya berdasarkan data, kita dapat
mengalokasikan sumber daya secara efisien.
b.
Peningkatan Produktivitas: Perencanaan yang berbasis data memungkinkan kita untuk mengukur hasil
dengan lebih baik, sehingga dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus.
4. Peningkatan Akuntabilitas:
a.
Transparansi: Data memberikan bukti yang jelas tentang kinerja dan kemajuan suatu
program.
b.
Pertanggungjawaban: Dengan data, kita dapat memberikan pertanggungjawaban yang jelas kepada
pemangku kepentingan.
5. Fokus pada Hasil:
a.
Orientasi pada Tujuan: Perencanaan berbasis data mendorong kita untuk menetapkan tujuan yang
jelas dan terukur, serta memantau kemajuan secara berkala.
b.
Pengukuran Kinerja: Data memungkinkan kita untuk mengukur kinerja secara objektif dan
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
6. Peningkatan Kolaborasi:
a.
Bahasa yang Sama: Data menyediakan bahasa yang sama untuk semua pemangku kepentingan,
memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif.
b.
Konsensus: Dengan data sebagai dasar, lebih mudah mencapai konsensus dalam
pengambilan keputusan.
7. Fleksibilitas dan Adaptasi:
a.
Responsif terhadap Perubahan: Data memungkinkan kita untuk memantau perubahan lingkungan secara
terus-menerus dan menyesuaikan rencana sesuai kebutuhan.
b.
Inovasi: Dengan data, kita dapat mengidentifikasi peluang baru dan mengembangkan
solusi yang inovatif.
Testimoni:
Rekan Guru: Abdul Gafar, S.Pd.I (guru
kelas)
"Sebelum
adanya perencanaan berbasis data, pengambilan keputusan seringkali berdasarkan
intuisi atau pengalaman pribadi. Sekarang, kami memiliki data yang solid
sebagai dasar untuk membuat keputusan yang lebih objektif dan terukur. Ini
sangat membantu kami dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul."
Pengawas Pembina : Basri, S.Pd.I
"Perencanaan
berbasis data yang diterapkan di SDN Gontar Baru bukanlah program yang bersifat sementara, tetapi
merupakan sebuah sistem yang berkelanjutan. Kepala sekolah telah membangun
sistem pelaporan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa program ini
terus berjalan dengan baik."
III.
Penutup
Kolaborasi
yang erat antara berbagai pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga
masyarakat, menjadi kunci keberhasilan aksi nyata ini. Semangat gotong royong
yang terbangun diharapkan dapat menjadi modal sosial yang berharga untuk
mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas. Ke depan, perlu adanya upaya
berkelanjutan untuk menjaga momentum yang telah dicapai dan memperluas cakupan
program ini.
Salam literasi
“Jangan Mengeluh, karena keluh adalah tanda
kelemahan jiwa” – Ir. Soekarno