Rabu, 30 Oktober 2024

ANBK SDN GONTAR BARU

 Asesmen Nasional Berbasis Komputer

(ANBK) 2024



Tanggal 31 Oktober 2024 merupakan hari ke-2 pelaksanaan ANBK di SDN Gontar Baru Kecamatan Alas Barat. ANBK secara nasional dijadwalkan dalam 2 tahap. Tahap 1 dimulai dari tanggal 28 Oktober Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024. Tahap 2 dimulai tanggal 1 November sampai dengan 4 November 2024. Setiap tahap terbagi menjadi 2 gelombang, yaitu gelombang 1 dan 2. SDN Gontar Baru pada tahun ini memilih jadwal pada tahap 1 Gelombang 2 yaitu tanggal 30 sampai 31 Oktober 2024. Pelaksanaan ANBK di SDN Gontar Baru telah berjalan 2 hari. Pada hari pertama dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2024 dengan lingkup materi Literas dan Suvey Karakter, kemudian hari ini hari ke-2 Lingkup materi Numerasi dan survey Lingkungan  belajar. SDN Gontar Baru memilih pelaksanaan pada gelombang ke-2 tentu karena alasan yang sangat penting. satu-satunya alasan adalah karena SDN Gontar Baru kekuarangan komputer clien. Kekurangan tersebut tidak menjadi sebuah masalah dalam menghambat pelaksanaan ANBK, karena kami memiliki aset solusi untuk itu. Terdapat banyak sekolah di wilayah kecamatan Alas Barat yang memiliki perangkat lengkap dan yang paling penting sekolah-sekolah tersebut bersedia meminjamkan perangkatnya untuk melengkapi kekurangan di sekolah kami. Dalam hal ini kami kerjasama dengan Sekolah Dasar Negeri 2 Labuhan Mapin Kecamatan Alas Barat. Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Labuhan Mapin Bapak Syamsun S.Pd, bersedia meminjamkan 13 Unit Chromebook selama pelaksanaan ANBK. Bentuk kerjasamanya adalah bahwa SD Negeri Labuhan Mapin memilih Pelaksanaan ANBK pada Gelombang 1 dan kami memilih Gelombang 2.

 
Pelaksanaan ANBK SDN Gontar Baru tentu dengan persiapan dan prosedur yang telah ditetapkan dan dapat diakses melalui laman ANBK Pusat Kemendikbudristek https://anbk.kemdikbud.go.id/
Kepanitiaan ANBK SD terdiri dari Penanggungjawab, Proktor, Teknisi, dan Pengawas. Susunan Kepanitiaan kami rincikaan sebagai berikut :
  1.  Penanggung Jawab : Nasrullah, S.Pd (Kepala SDN Gontar Baru)
  2. Proktor ANBK       : Ramdan Hamrolah, S.Pt. (Operator Sekolah)
  3. Teknisi                   :  Abdul Gafar, S.Pd.SD  (Guru Kelas)
  4. Pengawas               : Sueb Rizal, S.Pd (Guru Kelas SD Negeri 1 Mapin Rea).
Murid sasaran kelas V berjumlah 30 orang yang dibagi menjadi 2 sesi yaitu 15/15, sesuai jumlah komputer clien yang ada yaitu 15 unit. 
ANBK merupakan alat pemotretan kondisi sekolah oleh kemendikbudristek yang hasilnya dapat dijadikan sumber data utama oleh sekolah itu sendiri dalam membuat sebuah perencanaan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Raport Pendidikan merupakan hasil dari survey yang bersal dari proses ANBK. Ada empat kategori survey yang digunakan dalam ANBK antara lain yaitu Literasi, Survey karakter, Numerasi dan Survey lingkungan belajar. Raport Pendidikan SDN Gontar Baru pada tahun 2023 ada kenaikan di setiap kompetensi peserta didik terutama karakter dan kompetensi refleksi. Literasi dan Numerasi ada kenaikan dari tahun sebelumnya tetapi belum signifikan atau kenaikannya masih sekitar kurang dari 30 % siswa sudah mencapai kompetensi minimum. Berbagai Upaya telah kami lakukan selama satu tahun terakhir antara lain progaram pengauatan literasi 
sebagai berikut : 
  1. Sudut Baca Kelas
  2. Bincang Buku Mingguan (BBM)
  3. Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah
  4. Duta Literasi Sekolah
  5. Lomba Menulis Kreatif.
Dari kelima penguatan di atas telah dilakukan namun berdasarkan hasil refleksi mingguan di Komunitas Belajar (kombel) "BARATE" SDN Gontar Baru masih perlu perbaikan dan rencana tindak lanjut agar ada peningkatan secara berkelanjutan.  





Minggu, 06 Oktober 2024

PBD SDN Gontar Baru

 Perencanaan Berbasis Data (PBD) SDN Gontar Baru



Sekolah Dasar Negeri 3 Gontar Kecamatan Alas Barat telah berubah menjadi SDN Gontar Baru pada tanggal 9 Agustus 2024 berdasarkan SK Bupati Nomor 1261 Tahun 2024 Tentang perubahan satuan pendidikan di Kabupaten Sumbawa.

SDN Gontar Baru terletak di Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat. Desa Gontar Baru merupakan daerah pesisir bagian utara kecamatan Alas Barat. Walaupun di daerah pesisir, mata pencaharian orang tua murid 80 % Petani sawah dan peternak, sisanya nelayan. Murid per-tanggal 05 Oktober 2024 update dapodik berjumlah 172 orang yang terbagi dalam 7 rombel. Jumlah GTK 18 orang yang terdiri dari 9 ASN dan 9 GTT/PTT. Latar belakang Sosial dan budaya yang cenderung beragam, peserta didik juga memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan pendatang yang mencari nafkah dan berasal dari luar daerah yang mayoritas suku sasak. Selain itu, minat bakat peserta didik juga sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN Gontar Baru. Karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan.

Bapak Ibu guru hebat, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh UUD 1945. Untuk mewujudkan suatu tujuan pendidikan tertentu maka sangat diperlukan sebuah perencanaan berlandaskan data akurat yang diperoleh dari sumber data utama maupun tambahan yang dimiliki sekolah.

Perencanaan yang dimaksud haruslah selaras dengan kodrat keadaan murid atau satuan pendidikan itu sendiri.  Sejalan dengan maksud pendidikan menurut KHD yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pemikiran ini membawa kita pada pemahaman bahwa siswa pada sekolah kita kelak adalah merupakan cikal bakal pembentuk masyarakat dengan segenap peradaban dan kebudayaannya. Maka pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah unsur pembentuk kebudayaan itu sendiri.

II.            Isi dan Pembahasan

Bapak Ibu guru hebat berikut saya paparkan langkah-langkah yang kami lakukan dalam Perencanaan Berbasis Data (PBD) di SDN Gontar Baru :

A.    Memahami Perencanaan Berbasis Data (PBD)

PBD adalah proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada data yang relevan dan terkini. Dalam konteks pendidikan, PBD memungkinkan kita untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah, sehingga dapat menyusun program perbaikan yang lebih efektif.

B.    Langkah-langkah Membuat PBD

  1. Pengumpulan Data:

o   Rapor Pendidikan: Melakukan analisis mendalam terhadap data rapor, termasuk capaian siswa dalam berbagai mata pelajaran, minat dan bakat siswa, serta kendala pembelajaran yang sering dihadapi.

o   Hasil Refleksi Warga Sekolah: Melalui survei, refleksi mingguan, atau wawancara, mengumpulkan masukan dari guru, siswa, orang tua, terkait kondisi sekolah, proses pembelajaran, dan kendala yang dihadapi.

o   Masukan Pihak Pemangku Kepentingan: melibatkan komite sekolah, dinas pendidikan, dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang kebutuhan sekolah.

  1. Analisis Data:

o   Identifikasi Pola: Cari pola atau tren dari data yang telah dikumpulkan. Misalnya, apakah ada penurunan prestasi pada mata pelajaran tertentu, atau apakah ada kelas yang secara konsisten menunjukkan hasil yang lebih baik?

o   Tentukan Akar Masalah: Setelah mengidentifikasi pola, coba cari tahu apa penyebab utama dari masalah yang ditemukan. Apakah karena kurangnya sumber daya, metode pembelajaran yang kurang efektif, atau faktor eksternal lainnya?

  1. Perumusan Tujuan:

o   Tetapkan Tujuan yang Specific/Spesifik, Measurable/Terukur, Achievable/Realistis, Relevant/Relevan, dan Time-bound/Berjangka Waktu (SMART): Misalnya, "Meningkatkan rata-rata nilai matematika siswa kelas 5 sebesar 15% dalam waktu 6 bulan."

  1. Perencanaan Strategi:

o   Pilih Strategi yang Tepat: Berdasarkan analisis data dan tujuan yang telah ditetapkan, pilih strategi yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, mengadakan pelatihan bagi guru, mengembangkan materi pembelajaran yang lebih menarik, atau meningkatkan interaksi antara guru dan siswa.

  1. Implementasi:

o   Lakukan Program yang Telah Dirancang: Pastikan semua pihak terlibat dalam pelaksanaan program.

o   Monitoring dan Evaluasi: Lakukan pemantauan secara berkala untuk melihat sejauh mana program berjalan sesuai rencana. Evaluasi hasil secara berkala untuk mengetahui apakah strategi yang dipilih efektif atau perlu dilakukan penyesuaian.

C.    Tantangan dalam PBD dan Upaya Penyelesaiannya

  1. Kurangnya Kompetensi dalam Analisis Data:

o   Solusi: Adakan pelatihan bagi guru dan staf terkait analisis data, atau melibatkan tenaga yang lebih berkompeten misalnya dari Dinas Dikbud dan BPMP NTB

  1. Perubahan yang Terlalu Cepat:

o   Solusi: Merencanakan PBD secara fleksibel dan siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

  1. Resistensi Perubahan:

o   Solusi: Lakukan sosialisasi secara intensif, berikan pelatihan yang memadai, dan libatkan semua pihak dalam proses pengambilan keputusan.

D.    Perencanaan Berbasis Data (PBD) SDN Gontar Baru

Bedasarkan analisa dari data utama yaitu Raport Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024, SDN Gontar Baru memperoleh rekomnedasi prioritas yaitu masih kurang pada kemampuan Literasi dan Numerasi. Dari akar permasalahan yang kami dapatkan maka kami menyepakati Rencana Kerja Tahunan dan mengkatagorikan kegiatan yang perlu anggaran untuk dilanjutkan menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Selain Perencanaan yang di peroleh berdasarkan data utama di atas, SDN Gontar Baru memiliki Program Penguatan Literasi Sekolah untuk mendukung pencapaian peningkatan kemampuan literasi sekolah dalam satu tahun ke depan. Program ini diperoleh dari sumber data tanbahan anatara lain masukan dan saran dari Pengawas Pembina saat melakukan pendampingan berkala ke sekolah. Sumber data tambahan berikutnya adalah hasil diskusi dari komunitas belajar internal sekolah. Berikut Program penguatan litersi SDN Gontar Baru:

1.                Sudut Baca Kelas

Deskripsi: Setiap kelas memiliki sudut khusus yang dilengkapi dengan berbagai jenis buku bacaan menarik, mulai dari cerita anak, komik, hingga buku pengetahuan.

Pelaksanaan: Siswa dapat membaca buku-buku tersebut secara bebas sebelum atau sesudah pembelajaran. Guru dapat memberikan waktu khusus untuk membaca bersama di pojok baca.

Tujuan: Membudayakan kebiasaan membaca sejak dini dan memberikan akses mudah terhadap buku bacaan.

2.                Bincang Buku Mingguan (BBM)

Deskripsi: Setiap minggu, diadakan sesi diskusi tentang buku yang telah dibaca oleh siswa.

Pelaksanaan: Guru atau perwakilan siswa dapat memulai diskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik seputar isi buku.

Tujuan: Meningkatkan kemampuan menganalisis, berpendapat, dan berkomunikasi secara efektif.

3.                Lomba Menulis Kreatif

Deskripsi: Sekolah menyelenggarakan lomba menulis cerita pendek, puisi, atau artikel dengan tema-tema yang beragam.

Pelaksanaan: Lomba dapat diadakan secara berkala dan melibatkan seluruh siswa. Karya terbaik akan diumumkan dan diberikan penghargaan.

Tujuan: Merangsang kreativitas siswa dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui tulisan.

4.                Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah

Deskripsi: Murid mengadakan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah.

Pelaksanaan: Perpustakaan sekolah dilengkapi dengan berbagai koleksi buku, majalah, dan media pembelajaran lainnya. Siswa dapat memilih dan meminjam buku yang ingin dibaca.

Tujuan: Memperkenalkan siswa pada kekayaan informasi yang terdapat di perpustakaan dan membiasakan mereka untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

5.                Duta Literasi Sekolah

Deskripsi: Sekolah memilih beberapa siswa berprestasi sebagai duta literasi.

Pelaksanaan: Duta literasi memiliki tugas untuk mempromosikan kegiatan literasi di sekolah, seperti mengorganisir lomba membaca, membuat poster bacaan, atau menjadi narasumber dalam kegiatan literasi.

Tujuan: Memberikan contoh yang baik bagi siswa lain dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi.

E.    Pengalaman Berharga yang diperoleh dalam proses Perencanaan Berbasis Data.

Selama proses menganalisa data, menarik kesimpulan hingga menjadi sebuah perencanaan, baik yang diperoleh dari data utama rapor pendidikan maupun sumber data tambahan yang dimililki sekolah, seluruh warga sekolah memperoleh pengalaman berharga antara lain:

1.     Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Masalah:

a.      Identifikasi Masalah yang Akurat: Data memungkinkan kita menggali jauh ke dalam akar masalah yang seringkali tersembunyi di balik permukaan. Dengan demikian, solusi yang dihasilkan menjadi lebih tepat sasaran.

b.      Prioritas yang Jelas: Data membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang paling mendesak dan berdampak signifikan, sehingga kita dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif.

2.     Pengambilan Keputusan yang Lebih Objektif:

a.      Minimisasi Bias: Data memberikan dasar yang objektif untuk pengambilan keputusan, mengurangi pengaruh opini pribadi atau asumsi yang tidak berdasar.

b.      Peningkatan Akurasi: Keputusan yang diambil berdasarkan data cenderung lebih akurat dan memiliki probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi.

3.     Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas:

a.      Optimalisasi Sumber Daya: Dengan memahami kebutuhan yang sebenarnya berdasarkan data, kita dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien.

b.      Peningkatan Produktivitas: Perencanaan yang berbasis data memungkinkan kita untuk mengukur hasil dengan lebih baik, sehingga dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus.

4.     Peningkatan Akuntabilitas:

a.      Transparansi: Data memberikan bukti yang jelas tentang kinerja dan kemajuan suatu program.

b.      Pertanggungjawaban: Dengan data, kita dapat memberikan pertanggungjawaban yang jelas kepada pemangku kepentingan.

5.      Fokus pada Hasil:

a.      Orientasi pada Tujuan: Perencanaan berbasis data mendorong kita untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, serta memantau kemajuan secara berkala.

b.      Pengukuran Kinerja: Data memungkinkan kita untuk mengukur kinerja secara objektif dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

6.     Peningkatan Kolaborasi:

a.      Bahasa yang Sama: Data menyediakan bahasa yang sama untuk semua pemangku kepentingan, memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif.

b.      Konsensus: Dengan data sebagai dasar, lebih mudah mencapai konsensus dalam pengambilan keputusan.

7.     Fleksibilitas dan Adaptasi:

a.      Responsif terhadap Perubahan: Data memungkinkan kita untuk memantau perubahan lingkungan secara terus-menerus dan menyesuaikan rencana sesuai kebutuhan.

b.      Inovasi: Dengan data, kita dapat mengidentifikasi peluang baru dan mengembangkan solusi yang inovatif.

Testimoni:

Rekan Guru: Abdul Gafar, S.Pd.I (guru kelas)

"Sebelum adanya perencanaan berbasis data, pengambilan keputusan seringkali berdasarkan intuisi atau pengalaman pribadi. Sekarang, kami memiliki data yang solid sebagai dasar untuk membuat keputusan yang lebih objektif dan terukur. Ini sangat membantu kami dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul."

 

Pengawas Pembina : Basri, S.Pd.I

"Perencanaan berbasis data yang diterapkan di SDN Gontar Baru bukanlah program yang bersifat sementara, tetapi merupakan sebuah sistem yang berkelanjutan. Kepala sekolah telah membangun sistem pelaporan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa program ini terus berjalan dengan baik."

III.          Penutup

Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga masyarakat, menjadi kunci keberhasilan aksi nyata ini. Semangat gotong royong yang terbangun diharapkan dapat menjadi modal sosial yang berharga untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas. Ke depan, perlu adanya upaya berkelanjutan untuk menjaga momentum yang telah dicapai dan memperluas cakupan program ini.

Salam literasi

 “Jangan Mengeluh, karena keluh adalah tanda kelemahan jiwa”  – Ir. Soekarno


Senin, 05 Agustus 2024

Sosialisasi Permendikbudristek No 46 Tahun 2023

 


Tanggal 2 Desember 2023, kami seluruh kepala sekolah SD, SMP,  se kabupaten  Sumbawa hadir di Gedung Dea Guru Kabupaten Sumbawa. 

Agenda hari ini seluruh kepala satuan Pendidikan mengikuti sosialisasi Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan Sumbawa Gemilang Berkeadaban. 

Sambutan pertama dari Bapak Kadis Dikbud Menyambut dan menyapa seluruh hadirin sebagai guru dan pendidik. Pentingnya acara ini tambah beliau karena akhir-akhir ini marak terjadi kekerasan dilingkungan satuan Pendidikan di wilayah Kabupaten Sumbawa. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa dalam sambutan beliau bahwa kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan sudah menjadi pandemi di Kabupaten Sumbawa. Wakil Bupati Sumbawa Menghimbau agar tidak ada lagi kasus kekerasan dalam bentuk apapun di lingkungan Satuan Pendidikan. 

Kabid SD yang akrab disapa Ustz Alwan salah satu narasumber di kegiatan ini memaparkan data-data mengenai kasus tindak kekerasan seluruh Indonesia yang cukup tinggi. Lanjut himbauan Pak Kabid SD bahwa setiap Satuan Pendidikan membentuk dan memfasilitasi TPPK. 

Tugas kepala sekolah adalah melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua,  dan komite sekolah dalam TPPK (Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan). 

Tugas Satuan Pendidikan mensosialisasikan TPPK di lingkungan masing-masing. 

Satuan Tugas di tingkat kabupaten akan melakukan pendampingan dan bimbingan kepada Satuan pendidikan terkait tugas dan tanggung jawab TPPK. 

TPPK ditargetkan 2024 sudah terbentuk 100℅ di bulan Pebruari Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumbawa Besar. 

Melaksanakan pencegahan dan penangan tindakan kekerasan di lingkungan Satuan pendidikan oleh TPPK. TPPK berhak mengusulkan beberapa bentuk kegiatan kepada kepala Satuan Pendidikan termasuk pendanaan yang bersumber dari dana BOSP. 

MPLS

 

MPLS


Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru. Senin, 8 Juli 2024 menandakan bulan ke-10 saya bertugas di sini di Sekolah Negeri 3 Gontar Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat sebagai Kepala Sekolah. Kalau bicara jarak tempuh dari rumah tinggal saya ke sekolah ini, maka jarak tempuh sayalah yang paling jauh di antara sekolah sekolah lain yang berada di wilayah kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat. Iya, memang awalnya dalam hati mengeluh karena jauhnya tempat tugas saya, tetapi keluhku seketika hilang melihat dua rekan guruku mengenakan jaket dan sedikit terelambat lebih kurang  seperempat jam. Saya bertanya pada guru lain "dimana tinggal bapak guru yang baru tiba?'' jawabnya satu dari Desa Seloto, satunya Desa Meraran. Dua desa itu merupakan desa yang berada di kabupaten lain yang jaraknya hampir 70 km untuk sampai ke Sekolah tempat saya bertugas sedangkan jarak tempuh saya dari rumah hanya 20 km. Kesimpulanya sekolah tempat saya bertugas sangat dekat. Oh, ya saya kembali ke  MPLS. MPLS merupakan singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Berdasarkan Surat Edaran Sekdis Dikbud Kab. Sumbawa Nomor 400.3.5/3552/Dikbud/2024 perihal Kegiatan Pelajaran 2024 bahwa MPLS di jenjang SD dijadwalkan selama dua minggu yaitu dari tanggal 8 Juli sampai dengan 20 Juli 2024. Dalam pelaksanaan MPLS saya sebagai kepala sekolah tentu memerlukan kreatifitas, dan inovasi dalam merancang pembelajaran yang aman, nyaman, menyenangkan dan ramah anak. Beberapa upaya yang dilakukan dalam merancang pembelajaran, salah satunya adalah kolaborasi dengan seluruh warga sekolah baik pendidik maupun tenaga kependidikan. Keterlibatan orang tua siswa juga merupakan faktor yang sangat penting karena kegiatan ini merupakan masa transisi PAUD ke SD. Selama MPLS orang tua siswa diminta untuk selalu mendampingi. 


Kamis, 30 November 2023

Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Alas Barat



01/12/2023

Alhamdulillah hari ini pertama kali diundang mengikuti Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka Alas Barat di Aula Kantor Camat Alas Barat. Saya diundang karena sekarang sedang diberi tugas tambahan sebagai kepala Sekolah di salah satu SD Negeri di wilayah kecamatan Alas Barat, tepatnya di SD Negeri 3 Gontar Desa Gontar Baru. Sebelumnya saya tidak pernah diundang diacara sepenting ini. Alhamdulillah saya jadi tahu siapa saja pengurus Kwartir Ranting Alas Barat, apa saja tahapan seseorang dapat jadi pengurus, jadi pembina kemudian jadi pelatih Pramuka. Saya duduk dibangku yang paling depan setelah dipersilahkan oleh MC acara untuk mengisih bangku yang masih kosong dibagian depan.  Saya menoleh ke kiri ke kanan depan belakang melihat siapa saja yang hadir mengikuti acara ini. Jika dihitung hitung jumlah peserta kurang lebih 30 orang termasuk pengurus yang memimpin musyawarah. Ternyata yang hadir semua kepala sekolah SD, SMP, SMA, ada juga dari unsur guru baik yang memang telah jadi pengurus lama maupun yang mewakili kepala sekolahnya yang berhalangan hadir. Orang penting yang berhalangan hadir Korwil Pendidikan kecamatan Alas Barat bapak Basri, S. Pd.I dan ketua  Kwartir Ranting Alas Barat Bapak Ibrahim, SPd. SD. Beliau-Beliau ini tidak hadir karena harus mengikuti pertemuan penting di Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa di Sumbawa Besar. Walaupun begitu beliau selalu memberikan semangat melalui WAG yang ada. 

Acara mulai dibuka oleh MC. Hebat Bapak Khairuddin, S. Pd kasek SD Negeri Semangat Baru. Do'a dipimpin oleh Bapak Sulkipli, S. Pd. Kasek SD Negeri 1 Mapin Kebak. Untuk menambah semangat nasionalisme dan hikmatnya acara seperti biasa seluruh peserta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara dilanjutkan dengan laporan sekretaris Kwartir Ranting Alas Barat Bapak Musa. S. Pd. Beliau kasek SD Negeri 2 Mapin Kebak kecamatan Alas Barat. Bapak Musa, S. Pd merupakan orang sangat tidak asing di bumi Pramuka selain bapak Jonimusman, S. Pd, dan Bapak Ibrahim, S. Pd.SD. 

Sambutan dari Bapak Camat Alas Barat (Bapak Arsiansyah, S. IP.) menambah hikmat acara karena evaluasi beliau terkait kegiatan kepramukaan di wilayah kecamatan Alas Barat. 

Ketua kwartir cabang  bapak Salahuddin, MA, SH, dalam sambutannya memberikan umpan balik kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan atau diikuti oleh Kwartir Ranting baik di tingkat kabupaten maupun tingkat Nasional patut diapresiasi. Lanjut beliau bahwa Kwartir Ranting Alas Barat selalu hadir di setiap perhelatan kepramukaan baik Lomba Tingkat maupun Jambore. Bukan hanya hadir tambah beliau, Alas Barat selalu bawa pulang juara. Sambutan beliau disambut riuh tepuk tangan owlah seluruh peserta. 

Musyawarah kali ini juga mengagendakan penyegaran  dan pengukuhan pengurus terpilih. Untuk pengambilan keputusan, ketua Kwartir Cabang dan beberapa peserta musyawarah mengusulkan untuk mengangkat pengurus yang lama setelah beberapa menit dinyatakan demisioner. Peserta yang mengusulkan antara lain bapak Musmuliana, S.Pd.SD kepala Sekolah Dasar Negeri Hijrah dan Bapak Sulkipli, S. Pd. Kasek SDN 1 Mapin Kebak. Usulan tersebut disambut baik oleh seluruh peserta bahwa seluruh peserta lama dikukuhkan kembali menjadi pengurus Kwaran Ranting Alas Barat periode 2024-2026. Adapun ketua Kwartir Ranting yaitu Bapak Ibrahim, S. Pd. SD, Sekretaris Bapak Musa,  S. Pd dan Bendahara Bapak Abdul Halim,  S. Pd. 

Stap dan anggota diatur oleh pengurus yg telah terpilih. Ternyata saya juga ikut dipanggil untuk pengukuhan sebagai pengurus Kwartir Ranting Alas Barat. Walaupun sejauh ini  belum tahu apa tugas tanggung jawab saya sebagai pengurus,  tapi yang jelas Pramuka adalah salah satu wadah yang diresmikan pemerintah untuk pengembangan diri bagi yang terlibat di dalamnya. Saya yakin dengan terlibat dalam organisasi ini dapat menjadi faktor pendukung peran dan tanggung jawab saya saat ini di lingkup pendidikan. 

Salam literasi

Salam Pramuka

Siapa Kita? Indonesia! 

Featured Post

ANBK SDN GONTAR BARU

 Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 Tanggal 31 Oktober 2024 merupakan hari ke-2 pelaksanaan ANBK di SDN Gontar Baru Kecamatan Al...