Rabu, 01 Februari 2023

Mengelola Majalah Sekolah

 Resume Ke     : 11

Gelombang ke : 28

Hari/Tanggal   : 01 Februari 2023

Tema               : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber    :Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator       : Mutmainah, M.Pd


Moderator mulai membuka kelas belajar dengan menyapa seluruh peserta yang sudah hadir dan setia di ruangan KBMN PGRI 28. Merupakan suatu kebanggaaan jika sekolah kita memiliki Majalah Sekolah sendiri. Banyak manfaat yang didapatkan. Media komunikasi, promosi, publikasi dan wadah kreativitas guru dan siswa. Tapi.... Apa mungkin sekolah saya bisa memiliki majalah sendiri yaa??? Bagaimana caranya??? Darimana biayanya??? Daripada galau dengan segala pertanyaan diatas, lebih baik kita temukan jawabannya di kelas belajar malam ini. Okay, segera masuk kelas yuuk...!!!

Tak terasa sudah masuk ke pertemuan ke-11. Tantangan menulis resume semakin terasa penting agar kelak bisa menjadi buku yang bermutu. Moderator lanjutkan dengan menghadirkan puisi yang mengharukan karya Widya Setianingsih, S.Ag (narasumber):

Rindu Tanpa Alamat

Rindu ku terjerat terali
Yang mengambang di lekat titian senja
Kedua tangan mendongak merapal doa
Teramputasi berjuta bayangan. 

Garis takdir merajut seenaknya
Berbicara seolah penguasa
Menggurui jiwa kosong tak berdaya
Meludahi setiap keluh kesah. 

Gigilku diselimuti pagi
Terseok dijalanan sepi
Tarian pilu tertawa bergirang hari
Mencumbui tapi tak peduli. 

Jika inginku saja kau tak pahami
Lantas untuk siapa lagi aku bermimpi malam ini? 
Rinduku tak pernah tiris
Memenjara sabda yang kosong tanpa daya
Aku terdiam di ruang binasa
Dan kau mencibir tanpa dosa.
Sudahlaah....

Widya Arema

Ibu  Mutmainah biasa dipanggil Emut dari Lebak Banten.  Beliau Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24 (Januari-Maret 2022). Mulai belajar dari NOL BESAR hingga menghasilkan buku solo (hasil 30 kali pertemuan dengan Narasumber keren) dan 20 buku antologi. Ibu Emut mulai memperkenalkan narasumber. Beliau mengenal narasumber sejak KBMN di gelombang 21 lalu dipertemukan bulan Desember kemarin dalam acara temu penulis nusantara.

 Sahabat rasa saudara, kadang ia menjadi sosok seorang kakak, teman, bahkan bisa juga menjadi musuh bebuyutan 😀😀  beliau adalah  Widya Setianingsih seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 21 yang kariernya melesat bak pesawat jet  dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor juga penulis buku puisi  "Laras Laras Makna dalam Kata" Sekaligus pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang. Selama dua jam ke depan kita akan sharing dengan narasumber keren juga gaul mengenai Mengelola Majalah Sekolah

Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif. Ingin lebih tahu mendalam tentang Majalah sekolah?? Yuuk kita kulik dari pimrednya langsung

Terlebih dahulu beliau mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay, selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia. Karena dengan  belajar di kelas Omjay Bu Widya bisa memiliki buku karya saya sendiri. 

Sahabat literasi nusantara untuk menjadi penulis yang produktif kuncinya adalah MAU. Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba. Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian.  Bpk/ibu semua, menjadi peserta di KBMN bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi itu adalah bagian dari skenario Allah. Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun langkah kita. kita sepantasnya sangat bersyukur menjadi bagian dari komunitas orang-orang hebat yang tanpa pamrih ini.  

Selanjutnya narassumber  berbagi pengalaman seputar majalah sekolah.

Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah.  Pasti bangga, bercampur senang bukan? Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan.  Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal.

Lanjut cerita BU Widya : "Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter.  Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio.  Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi.  Layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami.  Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah.  Finally "KHARISMA REBORN". Tahun 2010 saya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi saya percaya dengan tim saya, dengan crew yang saling membahu.  Bismillah.... Hingga sekarang saya masih memegang  amanah itu. Kunci utamanya adalah MAU. Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yang sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang. Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. Bismillah... Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah. Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat. Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4) Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll".

Bu Widya (narasumber), memberi tantangan kepada seluruh peserta KBMN Gelombang 28 pada pertemuan ini. Sama-sama membayangkan sekolah masing-masing. Banyangkan Setiap sudut kelasnya, siswanya, rumput dan tanaman sekitar yang ada disana. Bayangkan lagi pimpinan kita, kawan seperjuangan yang tegak berdiri berjuang bersama kita.  Tak terkecuali siswa-siswi kita tercinta.  Bayangkan.... Tentu banyak kisah, berita, prestasi yang bertebaran setiap harinya...

Akan ada hadiah berupa majalah Kharisma bagi 3 peserta. 

TANTANGANNYA :

Menulis artikel apa saja tentang sekolah di blog. diberi waktu 15 menit.  Jika ada foto bisa disertakan juga. Bahasa yang digunakan ringan, menarik, informatif dan komunikatif. WAG dibuka untuk sementara, agar peserta dapat melayangkan jawaban tantangan narasumber ke kolom chat. Saya pun merasa tertantang dan mulai berselancar. Tapi sayangnya karena kemampuan menulis saya masih lelet dan terbata-batah maka saya tidak berhasil mendapat hadiah dari narasumber. Walaupun begitu saya tetap mejawab tatantangan itu di blog saya. Berikut hasilnya he he he...

SABTU BUDAYA



Foto di atas adalah momen ketika sekolah kami mengadakan gelar Sabu Budaya dengan Tema "Nyorong". Nyorong meruapkan salah satu tahapan perkawinan Suku Sumbawa sebelum ke jenjang pernikahan. Nyorong merupakan tahapan ke-3 setelah Bakatoan dan basaputis (lamaran). Anak-anak mengambil peran masing-masing. Pembawa hantaran atau sito, pengiring dengan ratib rabana ode.

UJIAN PRAKTIK IPA

Foto di atas merupakan momen praktik mencangkok anak-anak kelas IV, langsung pada tanaman aslinya di taman sekolah secara berkelompok. Anak yang tampil di foto adalah Arkan dan Amanah.

Untuk menjadi MAU, semua berpulang pada diri kita masing-masing.  Tanyakan pada hati kita, apa yg akan kita torehkan dalam hidup ini? Apa yang bisa kita berikan pd anak cucu utk mengenang kita? 

Niat, dan komitmen. Itu kuncinya. Bergabung dengan komunitas menulis akan menjaga niat kita menulis tetap menyala. Mengutip pernyataan bunda Kanjeng diawal kelas dulu. Jadikan keinganan mau menulis sebagai suatu kebutuhan.  Jadikan keinginan menulis seperti UDARA, yang akan membuat kita sesak nafas tanpanya. Jadikan menulis sebagai RENJANA yang membuat kita ketagihan jika tidak menulis. 

LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH
  1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
  2. Mengajukan Proposal.
  3. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 
  4. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 
  5. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
  6. Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah pada orngtua. 

Perbedaan koran, majalah, tabloid, buleti
Perbedaannya:

Majalah

- Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4
- Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)
- memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum

Tabloid

- Ukuran umumnya A3
- Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)
- Cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga

Buletin

- Ukuran umumnya F4, A5 atau A4
- Kertas yang digunakan lebih halus (art paper)
- memuat artikel yang berisi topik kejadian popular

Salam Literasi...








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

ANBK SDN GONTAR BARU

 Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 Tanggal 31 Oktober 2024 merupakan hari ke-2 pelaksanaan ANBK di SDN Gontar Baru Kecamatan Al...