Senin, 13 Februari 2023

MENULIS BUKU CERITA DIGITAL

 Resume ke-       : 16

Gelombang        : 28

Hari/Tanggal      : Senin, 13 Pebruari 2023

Tema                  : Menulis Buku Cerita Digital

Narasumber       : NUR DWI YANTI, S.Pd

Moderator          : DAIL MA'RUF, M.Pd


Malam ini merupakan pertemuan ke-16 di KBMN PGRI 28. Saya bersukur masih diberi kesempatan dan semangat dalam membuat resume untuk mengikat pemahaman saya tentang berbagai ilmu menulis. Kali ini ilmu yang akan saya pelajari adalah "Menulis Buku Cerita digital". Akan dipandu oleh moderator kenamaan, Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. Belau adalah mentor saya dalam menyelsaikan resume demi resume hingga menjadi buku solo natinya, aamiiin, 

        Adapun sumber ilmu pada pertemuan ini adalah Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. Beliau adalah manusia yang senang belajar, salah satu alumni KBMN gelombang 23. Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. adalah guru SDN Muncul 03 Kota Tangerang Selatan. Beliau memulai materi dengan melalui Quiziz. Buku digital adalah salah satu jenis buku/bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital baik itu smartphone maupun komputer. Contoh sederhana yang biasa kita temui adalah PDF yang berisi materi-materi atau umumnya biasa disebut dengan E-book.

Pertemuan ke-16 ini, tidak seperti biasanya lewat kolom chat WAG, tetapi kali ini pertemuan di ruang zoom metting. merupakan tantangan buat saya untuk ekstra fokus dan hadir penuh dalam kegiatan ini.

Diera saat ini, Society 5.0.   Dimana semua konsep masyarakat  berpusat dan berbasis pada teknologi. Kecakapan berteknologi digital memegang peran utama di segala bidang, pun dalam  literasi. Salah satunya adalah pergeseran paper ke digital. Membaca buku yang biasanya hanya dapat disimak melalui media kertas, sekarang melalui pergeseran menjadi digital. Sebagai guru, kita harus mau 'melek' dan belajar tentang teknologi digital. 

Fungsi Buku Digital

  1. Sebagai salah satu alternatif media belajar.
  2. Sebagai media berbagi informasi.

Tujuan Buku Digital

  1. Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk berbagi informasi dengan mudah, dengan cara yang menarik dan interaktif.
  2. Melindungi informasi yang disampaikan, sebagai contoh buku berbasis kertas jika perawatannya kurang maka akan rapuh atau menjadi serbuk-serbuk.
  3. Mempermudah proses memahami materi ajar. Karena bisa dibuka dimana saja dan kapan saja.

Efisiensi Buku Digital

  1. Praktis
    Kelebihan pertama buku elektronik adalah praktis, karena tanpa fisik sehingga cukup disimpan di smartphone, flashdisk, atau laptop. Ketika diperlukan maka tinggal membukanya, tidak lagi tas terasa berat berisi buku-buku tebal.
  2. Segi fisik lebih efisien, dengan terkuranginya buku yang kita bawa didalam tas.
  3. Dapat diakses dimana saja.
    Buku elektronik mudah diakses, bisa dibaca atau dibuka di berbagai jenis perangkat (smartphone, PC, atau laptop) yang tersedia aplikasi untuk membuka format buku elektronik tersebut. Misalnya saat membaca buku dengan format PDF, maka pastikan di smartphone sudah ada aplikasi pembaca PDF (PDF reader). Menariknya lagi, buku elektronik juga mudah didapatkan dan dimiliki, karena bisa didapatkan di website, marketplace, media sosial, dan sebagainya.
  4. Dapat disimpan file e-book tertampung di dalam memory.
  5. Ramah lingkungan.
    Buku digital dijamin lebih ramah lingkungan karena tidak dicetak di media kertas.
  6. Kostumisasi : Bisa dapat menyesuaikan kebutuhan size ukuran bacaan, tetapi ada negatifnya juga yakni radiasi jika terlalu lama terhadap mata, jadi gunakanlah dengan bijak.

Jenis-jenis format buku digital adalah:

  1. EPUB(Electronic Publication), 
  2. MOBI( MobiPocket), 
  3. PDB( Palm Databse File), 
  4. PDF(Portable Document Format), 
  5. KF8 (Kindle Fire Format).

Langkah-langkah menulis buku digital

1. Langkah Persiapan, yaitu:

Membaca banyak tulisan, artikel, atau buku. 

Pembaca yang baik adalah penulis yang baik. Membaca mempunyai manfaat: mengetahui informasi terbaru, mendapatkan ide, dan memperkaya wawasan.

Memahami Rumus 5W + 1 H sebagai dasar mengembangkan tulisan. 

Memahami dan menggunakan rumus 5W + 1 H (What, Why, When, Who, Where, dan How), penulis dapat membuat tulisan yang terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.

2. Mencari Topik

Topik yang dipilih upayakan yang “happening” atau “update”. Banyak metode yang dapat digunakan untuk memilih topik, diantaranya: membaca berita aktual dari portal berita online/offline, “membaca” situasi faktual yang terjadi di sekitarnya, ngobrol dengan teman, konsultasi dengan penerbit, dan bisa juga dengan menggunakan bantuan “google trend”.

3. Kebiasaan Mencatat

Setelah mendapatkan topik, Langkah berikutnya adalah mulai menulis.

4. Menulis Buku

Naskah yang perlu disiapkan sebelum diterbitkan dalam bentuk buku adalah berikut ini.

Halaman judul, Penulis tidak perlu membuat layout judul sendiri, hanya menulis judul bukunya saja.

Kata Pengantar, bisa dibuat oleh orang lain, bisa dibuat oleh si penulis sendiri.

Daftar Isi, penulisan daftar isi dapat dibuat secara otomatis agar lebih rapi dan konsisten.

Materi Lengkap (ditambah folder gambar, bila ada), fungsi gambar dalam sebuah tulisan adalah sebagai unsur pelengkap tulisan.

Tentang Penulis, bagian buku yang menerangkan riwayat penulis.

Daftar Pustaka, Daftar Pustaka diperlukan untuk buku non fiksi sama halnya dengan jurnal dan karya ilmiah lainnya.



Salam Literasi.....

1 komentar:

Featured Post

"Dialog Pendidikan"

  Setemung Karante, Sopo Ate. Bupati Sumbawa Bersama Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan  " SUMBAWA UNGGUL, MAJU DAN SEJAHTERA" Menuju...